­

karena sejarah desain yang baik justru bukan sejarah desain sama sekali

— melainkan sejarah gagasan, dan karenanya: sejarah kebudayaan. Hasil karya desainer dipergunakan bukan sebagai spot menyilaukan di tiap halaman catatan, melainkan sebagai contoh dari kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang berlangsung pada waktu dan di lokasi ia diciptakan. Demikian Tibor Kalman, Abbot Miller, dan Karrie Jacobs nyatakan dalam manifestonya, "Good History/Bad History" (1991). Saya ingin mencuplik sedikit saja:  There are two problems with design history. The...

Continue Reading

tentang pikiran bangsa jajahan:

 â€” dari Kekerasan dan Identitas-nya Amartya Sen (terjemahan dalam bahasa Indonesia oleh Arif Susanto, diterbitkan kedua kalinya oleh Marjin Kiri pada 2016), dalam sub-bab "Dialektika Pikiran Bangsa Jajahan": "[...] cakrawala sempit pikiran kaum terjajah serta obsesinya pada Barat—baik berupa kebencian maupun kekaguman—mesti diatasi. Tidak masuk akal memandang seseorang semata sebagai orang yang telah (atau yang leluhurnya telah) diperdaya atau diperlakukan secara tak patut oleh...

Continue Reading

ihwal desain

Kesetaraan sebagai Mitos

Jadi, begini. Oleh karena kesalahan pendekatan akibat gagap metode dan fakir cengkerama-nan-woles-namun-bernas, saya urung menerbitkan satu tulisan. Tulisan yang dalam draft saya beri judul Menyoal Kembali Perempuan dalam Desain Grafis itu terlunta-lunta dari sejak persiapan: diselang-seling kebutuhan ini-itu yang harus dikejar di akhir tahun serta dilengkapi alasan-alasan imbisil lain yang menjadikannya sekumpulan paragraf seribu lebih kata yang tak jelas juntrungannya. Sebelum tahun ini berakhir, anggaplah...

Continue Reading

Because Most of Us Need The Eggs

And I thought of that old joke. This guy goes to a psychiatrist and says, "Doc. My brother is crazy. He thinks he's a chicken." The doctor says, "Why don't you turn him in?" The guy says, "I would, but I need the eggs." Well, I guess that's now how I feel about relationships. They're totally irrational, crazy, and absurd. But I guess...

Continue Reading

sleeping pills

merumahkan musim hujan

aku menyaksikan wajahmu di muka depan surat kabar pagi ini dan aku ingat kita telah gagal membicarakan cuaca. karenanya di hujan terakhir di hari minggu itu aku ingin menghubungimu dan mengajakmu membicarakan saja suara. tapi aku lupa bagaimana aku pernah meniti satu per satu ujung rambutmu yang membarakan nyala di antara lipatan subuh. aku malah mendengar siku-siku lenganmu memanggilku dengan nama yang keliru....

Continue Reading

16HAKTP

Mendengarkan Luka Bicara

Memang tak ada yang baru-baru amat dari Nay (2015). Perempuan, tubuh, dan seksualitas tak akan lari jauh dari narasi Djenar Maesa Ayu. Eksekusi dengan aktor tunggal (Sha Ine Febriyanti) dan latar tunggal (mobil Nay) juga bukan teknik yang istimewa. Polemik dalam Nay juga sederhana: Nay mengandung janin berusia 14 minggu di saat ia mempunyai kesempatan untuk go international usai lolos casting, sementara kekasihnya acuh tak acuh dan lebih memilih hanya mengurusi...

Continue Reading

ihwal desain

Seusai Arsipelago (Sebuah Refleksi)

(Foto buku: kotasis.com) Mempertanyakan Ulang Relasi Kita terhadap Desain Grafis (dan Definisinya) Membaca Arsipelago dalam kapasitas saya sekarang menyisakan bekas layaknya sebuah cubitan gemas yang cukup menegangkan saraf-saraf. Berbeda dengan bagaimana sosok dan institusi pengarsip dalam Ruang Kerja 1 Arsipelago yang merelasikan dirinya dengan arsip sebagai kesatuan historis dan organis, desain grafis di Indonesia dewasa ini telah terlanjur didekati dan dikenali hanya dalam pola relasi...

Continue Reading

mengusai hiatus

aku bosan membicarakan tubuh. aku bosan membicarakan tubuh. ...

Continue Reading

followers

Subscribe