5/08/2012 11:35:00 PM
malam ini hujan dan kita tak lagi duduk berdua
tak lagi memunguti cecernya dan memasukkannya satu per satu ke dalam mangkuk
barangkali kau cubiti bilah dan pilahnya
barangkali kusendoki pilah dan bilahnya
kita menyimpannya sendiri-sendiri
karenanya malam ini kita tidur
dengan selimut yang begitu kaku dan kering.
mungkin saja rindu kita habis di sisa manis gerimis
(yang kucicip di akhir jejak kita di kebun waktu, waktu itu.)
atau barangkali ia tertinggal di arsipan yang kita sudutkan
jauh
ke dalam ingatan yang kita sekap dan kita matikan lampunya
untuk kita tinggal berlari pada hilir yang begitu sepi
malam ini kita tidur
dengan selimut yang begitu
kaku dan kering,
pun namamu/ku.
malam ini hujan dan kita tak lagi duduk berdua.
demikian rintiknya hanya bersisa di sapu tangan yang kita sesapkan
dan kita buang di kebun belakang
bukan katamu masing-masing kita harus bisa terbiasa?
malam ini hujan dan kita tak lagi duduk berdua
dan kau bilang kita harus terbiasa
tertidur dengan selimut
yang begitu kaku dan kering
bahkan kita masing-masing tak sempat
memeluk secangkir hujan untuk kita titipkan tentang ingatan yang berlarian.
apa rindu akan sempat mampir lagi kemudian?
0 comments