ngengat-ngengat yang merangkak
4/28/2012 11:08:00 AM
rakyat yang merangkak adalah ngengat
nasi kerak dan laratnya
hanya laku di kotak basi
televisi
rakyat yang merangkak adalah ngengat
pamong praja dan sepatu larsnya adalah bongkah
batu kamper tak pucat tak punya warna
kapur barus yang jelek macam hitam sekam
pamong praja dan hentak sepatunya adalah batu kamper
yang tak semanis kawan-kawan rakyat bungkus di pabrik
pamong praja dan hentak sepatunya adalah batu kamper
yang kerasukan.
berbakti dan mengabdi
bertangan dan berkaki
bermulut dan memaki
, anjing.
dan bapak ibu gubernur bapak ibu walikota bapak ibu menteri dan bapak presiden
adalah kotak gincu yang ingin kutembusi dengan tinju
serupa tahi yang bau. kau robek saja dadanya dan jantungnya dan hatinya dan paru-parunya
adalah kopong yang diminyaki kolesterol dari meja makan marmer panjang
bersama sendok dan garpu yang berdentang dari tong sampah, hahahaha aku kenyang!
sementara rakyat yang merangkak serupa ngengat
dihentak pergi dari jatah nasi hari ini oleh batu kamper yang memaki
karena kotak gincu mau berpesta seminggu ini
di tanah rakyat yang merangkak namun terusir pergi dari tanahnya sendiri
rakyat yang merangkak serupa ngengat tak ingat lagi menangisi
kerak nasi di rumah yang padinya tak lagi ia tanami
sawahnya tak lagi ia aliri
sebab kita punya beras dari thailand
dan garam dari singapura
juga gula dan teh dan apel dan
bahkan air minum dari mata air di kampungnya
hanya disisakan pipa yang mengalirkan air limbah
rakyat yang merangkak adalah ngengat
yang kita tangisi di televisi karena mal kita sedang basi
dan kita hanya sempat mencium bau wangi
sebab kita tak melihat batu kamper apalagi ngengat yang merangkak
yang telah disulap dengan manis si kotak gincu
yang membual dengan asal
bahwa hidup rakyat yang merangkak
adalah beban pejal masa lalu
kita berpesta
kotak gincu berpesta
batu kamper berpesta
di kotak dingin ibu kota
sementara di sudutnya sepasang ngengat
merangkak dan melarat
lalu mati lagi
hari ini.
2012
0 comments