laki-laki wangi sabun mandi

6/30/2012 07:08:00 PM


ia masih ingat betul suara mantan kekasihnya.
dan aku juga ingin sekali pergi berlari, kujawab

laki-laki ini wangi sabun mandi.
kita berjumpa di gerbong kereta yang berjalan mundur
telunjuk tangan kanannya berhimpit di antara lembar buku.
buku puisi.
sehabis tidur ia tiba-tiba saja berkata, bahwa puisi mantan kekasihnya
lah yang mengajaknya berkelana. ke sini.
ke dalam kereta -
yang berjalan mundur.
kira-kira pukul lima pagi kami berangkat dari stasiun, bersenggolan sikut dan sikut
dan masing-masing kami menjejal
begitu banyak hal dalam koper

sebab masing-masing dari kami hanya rindu berpelesir
ke dalam perjalanan panjang tanpa harus ingat pulang
sebab siapa yang akan menunggu lagi di rumah?
dan masing-masing kami juga membawa sebrangkas suara,
lalu membungkusnya dalam gelas-gelas akua
bekas dan kita remas. dan suara-suara dengan wangi sore di pekarangan
terbang melintas ke luar jendela, lalu diam-diam kami melambai iba
sebab ingatan
juga perasaan, tak perlu kita andaikan lagi jadi udara
karna ia seharusnya tak lagi ada.

dan laki-laki ini, wangi sabun mandi
sebab ingin ia cuci sisa tubuh mantan kekasihnya yang wangi vanili.
dan ingin kucuci jejak lidah mantan kekasihku yang rasa kopi
dan kita tak akan pernah ingat untuk kembali
dan kita tak perlu ingat untuk kembali
sebab ingatan juga perasaan telah kita tinggalkan di pejal kereta
tak jadi udara, hanya tak lagi ada

tapi koper-koper kita masih berkerumun dan begitu bising waktu maghrib
dan kereta ini terus berjalan mundur
ke dalam perjalanan yang begitu jauh. karena masing-masing dari kami berdoa
pada ujung elastisitas waktu kami bisa bertandang
ke rumah baru. tapi kereta ini terus berjalan mundur
dan laki-laki wangi sabun mandi ini masih memegang buku puisi
yang ditulisi oleh mantan kekasihnya, dan aku masih memiliki
ingatan wangi kopi dan gerimis di satu pagi di rumah yang tak lagi kutinggali

kita tak akan pernah ingat untuk pulang, ulangnya

tapi sepatu di kakinya hanya ia kenakan sebelah
dan ia masih membaca buku puisi yang ditulisi mantan kekasihnya.
dan kereta masih saja berjalan mundur.
dan kasut di kakinya hanya dikenakan sebelah
karna
barangkali masing-masing dari kita hanya melupa
hal-hal dan jejakan nafas yang tertinggal di bekas rumah
sementara kereta terus berjalan mundur
pada ingatan wangi kopi. dan lelaki ini wangi sabun mandi.


{aku ingin sekali mendengarmu telah menemukan rumah baru}

You Might Also Like

0 comments

followers

Subscribe