perihal api yang harus terus membara

12/11/2011 02:07:00 PM


‎”We are told to remember the idea, not the man, because a man can fail. He can be caught, he can be killed and forgotten, but 400 years later, an idea can still change the world” - V for Vendetta
*
saya pernah berkata saya ingin mati saya punya arti.
tapi mati seseorang tidak akan bisa punya arti jika hidup cuma untuk diri sendiri.
“Loneliness is the poverty of self, solitude is the richness of self”, kata May Sarton. Mereka yang kesepian adalah mereka yang hanya berpikir hanya merasa hanya berorientasi pada dirinya sendiri, bagi jiwanya yang miskin. Sementara mereka yang akhirnya “menjadi sendiri” adalah mereka yang berani memperjuangkan kebenaran atas prinsipnya sendiri untuk kebaikan manusia seutuhnya.
maka
ada mereka yang bunuh diri karena sepi dan tidak punya arti sehingga sengaja menyakiti diri sendiri - adalah mereka yang menyia-nyiakan hidupnya karena tidak menyadari bahwa kodrat tidak pernah ada. kita ini manusia hidup dan terbentuk karena kehendak bebas dan tanggung jawab untuk menciptakan esensi lagi dan lagi tanpa ada kata berhenti sebelum mati.
dan ada mereka yang mengakhiri hidup sendiri karena keyakinannya sendiri, karena hidupnya dipenuhi arti untuk berbagi, hidupnya dipenuhi semangat untuk mencari. sehingga ketika matinya yang terlihat sendiri, bukan berarti matinya karena sepi dan tidak ada arti. Sondang adalah bagian dari mereka ini.
saya tidak sampai pada paham mengapa bakar diri bisa menciptakan keadilan hak asasi manusia. tapi saya sampai pada tangkap, bahwa ada yang ingin diteriakkan, ditinggalkan untuk kita : luka dalam bara api, untuk diperjuangkan, untuk tetap punya arti.
mereka yang menyinyiri Sondang adalah mereka yang tidak mau cari tahu mengapa ia memutuskan berbuat demikian. dalam hidupnya ia banyak bergerak untuk keadilan. matinya tidak akan ada arti kalau hidupnya tidak pernah diisi. kalau kau sekarang cuma bisa nonton tivi, menerima ilmu tapi tidak berpikir, kemudian berkata “kalo gitu gue bakar diri aja, gue juga kecewa sama ketidakadilan hak asasi manusia” - kau sampah. kau dangkal.
*
semacam malu kepada Sondang. terlalu sedikit yang pernah saya lakukan. terlalu sedikit yang pernah saya berikan. terlalu sedikit yang saya pahami. terlalu sedikit yang saya coba ketahui.
dan saya masih bernafas. masih hidup. masih ada bara api yang harusnya tetap tertinggal di sini, di dalam hati, untuk lebih banyak mencari, memahami, membagi. kita masih punya banyak pekerjaan yang tidak akan selesai kalau hanya diri sendiri yang dipikirkan. biar terus menyala, dari bara api yang ditinggalkan Sondang. 

selamat jalan, Sondang Hutagalung. biar apimu terus membara.

You Might Also Like

0 comments

followers

Subscribe