sekumpulan penggalan

7/18/2011 09:51:00 PM

ada kerinduan tentang manusia: mereka yang karena rupiah terpaksa hidup dalam kelas, kita terpisah karenanya. semacam ironi, yang mendekatkan kembali adalah lensa kamera, yang didapat juga karena rupiah. hari menjelang sore dan ibu kota sibuk hingga ke pinggirnya. manusia-manusia yang mengaktualkan dirinya dengan, oleh, dan untuk mesin; lalu sebutlah aku, bagian dari mereka, yang ada, dan sama banyaknya pengaruh dosis tinggi kafein. akui, kau tidak bisa lari dari apa yang mereka labeli globalisasi yang laten mengancam eksistensi. pun akui, kau tidak bisa lari dari cita-cita humanisasi. aku hidup di pinggiran kota, terdidik mengejar rupiah dan kehidupan enak, tapi mata bukannya jalang untuk melihat yang tersembunyi di dinding-dinding jalanan. aku ingin menjadi bagian dari keduanya.
rindu adalah penggerak tercepat dalam pikiran: sampaikan sajak, prosa, dan sinema. maka bukan terik matahari yang menggerakkan kaki pada kehidupan di bawah jembatan, juga pada kepahitan di dalam gedung metropolitan. telingamu akan menjerat. matamu akan melihat. mulutmu akan terdiam. dan bersisa jiwamu yang akan menilai.
jakarta adalah ironi. akan kau saksikan segala sesuatu yang terjukstaposisi.
dan pada manusia-manusianya akan ada kerinduan tak bertepi: pada bapak-bapak yang merokok di warung kopi, pada penjaga warung yang makan kuaci dan mengasal dalam mendeterminasi bahwa kau akan menjadi ibu rumah tangga, pada polisi berperut buncit yang mengajakmu bicara, pada anak-anak yang kegirangan di pinggir sumur, dan adik-adiknya yang belajar di atas kardus, atau pada sang ibu yang tertidur di pinggiran limbah.
mirla dengan seragam sekolahnya yang penuh debu bertanya, "kak, kalau sedang libur, kenapa tidak di rumah saja istirahat?"
ia baru naik kelas lima, tapi sebentar saja kutahu ia lelah.
tidak mirla, kita memang sama-sama lelah, dan kita sama-sama tahu bahwa kita berhak bahagia. dan kebahagiaan bukannya didapat dengan istirahat siang yang panjang di bawah atap rumah yang berpendingin udara, kebahagiaan asalnya dari mencintai manusia dan menjadi bagian darinya tanpa batas-batas.
nyaringnya klakson bersahutan adalah ketidakbahagiaan. makian kondektur juga ketidakbahagiaan. tapi kau, bercandaan di pinggir sumur dengan ibumu memilih botol-botol plastik bekas adalah kebahagiaan. kau tak membenci, itu kebahagiaan. kau tetap mencari, itu kebahagiaan. kau berbagi, itu kebahagiaan. mungkin kebahagiaan sebatas mensyukuri yang kau punya sambil terus mengejar makna dari eksistensi absurd kita yang tak terelakkan.

oh, aku punya satu kemungkinan rahasia hidup bahagia yang kusimpan dalam kepala:
mati muda.

You Might Also Like

0 comments

followers

Subscribe