5/30/2011 03:47:00 PM
Membaca sampai jatuh cinta pada karakter itu biasa. Menulis lalu jatuh cinta pada karakter sendiri?
Lama-lama otak saya butuh reparasi.
Siang tadi dengan dadakan brainstorming untuk generate idea tentang konsep drama film pendek tugas akhir mata kuliah Audio Visual sama temen yang sama tergila-gilanya terhadap Soe Hok Gie.
Kita jejeritan di kelas yang sudah bubar, brainstorming tentang adegan-adegan film yang ngebet mau kita buat: percintaan antara mahasiswa kritis dan idealis dengan anak petinggi kampus.
Saya, penulis naskah, sejak pulang kuliah sampai detik ini masih deg-degan dan gemetaran, tidak kunjung mulai menulis sinopsis, treatment, apalagi naskah sesungguhnya untuk diajukan ke produser.
Tidak ada yang lebih indah daripada jatuh cinta pada kata dan bahasa, serta pikiran yang bertumpu pada idealisme yang.. menggairahkan. Entahlah. Sudah lama saya tidak bisa jatuh cinta pada wajah dan rupa laki-laki.
Jauh lebih tinggi, pada akal saya jatuh cinta.
Sesudah Gie, entah memang bisa ada yang menjelmakan dirinya sendiri?
Duh, makin galau begitu ditemenin sama Joan Baez, menggema di dalam kamar.
Duh, makin galau begitu ditemenin sama Joan Baez, menggema di dalam kamar.
0 comments