­

Minum Bersama di Kedai Kopi Avraham

12/11/2010 10:31:00 PM

[...] Konon, pada suatu hari ketika ada dua rombongan wisatawan yang berhenti di sebuah kedai kopi di Tepi Barat. Nama kedia kopi itu 'Avraham' - sebuah nama yang merujuk pada nama Abraham/Ibrahim.
 Nama kedua pelayan di kedai itu Sarai dan Hagar - dua nama yang juga mengingatkan orang pada nama kedua istri Abraham. Para wisatawan yang adalah dua rombongan ziarah dari Indonesia itu terheran-heran melihat di sebuah sudut warung itu ada pria Arab dengan semua atribut kearabannya sedang minum kopi dengan seorang pria yang berpenampilan seperti seorang rabbi Yahudi. Mereka menghirup kopi hangat sambil berbicara dalam bahasa yang tidak dipahami para wisatawan itu.

Kedua pria itu mengamati perilaku wisatawan Indonesia. Kelompok wisatawan yang pertama ketika memesan kopi selalu memanggil nama pelayan Hagar. Kelompok yang kedua justru memilih memanggil nama Sarai. Tiba-tiba seorang pria keluar dari balik pintu dapur dan bergabung dengan kedua pria di sudut yang lain. Ia disapa hangat oleh kedua pria itu :
"Hai, Avraham, kopinya enak sekali! Dimana anak-anakmu sekarang?"

Pria yang dipanggil Avraham itu menunjuk kepada dua kelompok wisatawan itu dan berkata dalam bahasa Inggris: they are my sons and daughters. Giliran tamu dari Indonesia yang mengerti bahasa Inggris itu kaget bukan kepalang. Dan pria tua itu terus mengoceh:
"Kelompok yang di sana pasti rombongan Muslim. Yang itu pasti Kristen."

Giliran orang Indonesia yang kaget: "Kok dia tau, kalau kita orang Indonesia dan agama kita masing-masing?"
Dan rupanya Avraham membaca pikiran orang-orang Indonesia itu.

Avraham:
"Orang Indonesia hanya percaya pada yang dilihat. Pelayan yang namanya Hagar pasti dikira beragama Islam dan karena itu kalian semua yang di pojok sana hanya memesan kopi dari dai. Juga kalian yang di pojok sebelah sini pasti berpikir yang sama. Yang namanya Sarah pasti Kristen atau setidaknya bukan Muslim. Padahal justru Hagar yang Kristen dan Sarai yang Muslim."

Dan Avraham masih menambahkan:
"Saya ingin di Indonesia, pastor, pendeta, dan ustadz seing-sering duduk minum kopi bersama. Tidak usah berteologi terlalu tinggi. Minum kopi bersama itu juga sudah berteologi - bahkan sangat kontekstual! Umat akan belajar banyak dari keteladan para pemimpin di kedai kopi - dengan modal secangkir kopi."

*

Minum Bersama di Kedai Kopi Avraham adalah bagian Penutup dari buku "Menggugat Tanggung Jawab Agama-agama Abrahamik bagi Perdamaian Dunia" - sebuah dialog antara Franz Magnis-Suseno, SJ, M. Amin Abdullah, K.H. Said Aqiel Siradj yang ditulis kembali dan diberi pengantar oleh Robert B. Baowollo (Kanisius, 2010).

sebuah buku yang menarik untuk dibaca.
ya, setidaknya, menjentikkan sesuatu di kepala tentang kenapa tendency dari agama-agama abrahamik yang berbeda untuk terus mengklaim kebenaran dan mematikan keabsahan agama lainnya sulit dihindari hingga saat ini. hasil dialog yang mengajak kita sama-sama berkaca. (:

You Might Also Like

0 comments

followers

Subscribe