"Bagaimana Anda tahu bahwa Tuhan itu ada?"
7/06/2010 01:05:00 PM
" "Pertama, buatlah kasus-kasus yang menunjukkan bahwa Dia tidak ada."
"Bagaimana dengan ini? Kita hidup dalam dunia yg sudah bisa memetakan gen-gen kita, mengopi sel-sel kita, mengubah wajah kita. Yah, bahkan dengan pembedahan, kita bisa berubah dari laki-laki menjadi perempuan. Kita pny sains yang menjelaskan pada kita proses terciptanya bumi; pny roket yang menjelajah alam semesta. Matahari bukan lagi misteri. Dan bulan~ yang dulu dipuja manusia? Kita telah membawanya pulang sedikit dalam kantong, bukan?"
"Teruskan" katanya.
"Jadi mengapa, di tempat seperti itu, ketika berbagai misteri di zaman lampau kini sudah terkuak, orang masih percaya pd Tuhan atau Yesus atau Allah atau Kebenaran Mahakuasa ~ yang macam apapun? Bukankah kita telah tumbuh melampauinya? Tidakkah ini seperti Pinokio, si boneka kayu? Ketika ia mengetahui dapat bergerak tanpa tali-tali, apakah ia masih sama dalam memandang Gepetto?"
(.....)
" Lihatlah, jika kau bilang sains akhirnya akan membuktikan bahwa Tuhan itu tidak ada, ttg hal itu pastilah aku berbeda pendapat. Tak masalah seberapa kecil mereka mengembalikannya, hingga ke seekor kecebong, ke sebuah atom, pada akhir pencarian itu, selalu ada sesuatu yang tidak dapat mereka jelaskan, sesuatu yang menciptakan semuanya itu.
" Dan tak peduli seberapa jauh mereka mencoba cara yg sebaliknya~ memperpanjang kehidupan, mengutak-atik gen, melakukan kloning pada ini dan itu, hidup hingga seratus lima puluh tahun~ pada suatu tahap, hidup tetap saja berakhir. Lalu apa yang terjadi ketika kehidupan sudah berakhir?"
Aku mengangkat bahu.
"Nah, kan?"
Ia bersandar kembali. Tersenyum.
" Bila kau sudah sampai di akhir, di situlah Tuhan mulai." "
Albert Lewis, dalam Have a Little Faith - a true story oleh Mitch Albom, dalam bab "Pertanyaan Terbesar" (hal.83-85).
(highly recommended book!)
0 comments