­

terbangun di sebuah kota yang marah

2/19/2013 05:51:00 PM

di kota ini ada dua keinginan, katanya : keinginan untuk pulang dan keinginan untuk terbang.
terbang adalah sebuah ketakutan. sementara pulang adalah keberanian.
baru saja aku pergi bermimpi dan menemukan : kawan-kawan yang saling memakan untuk merentang sayap-sayapnya sendiri-sendiri; untuk terbang -- jauh, ke jauh angkasa yang menjadikan dirinya (dianggapnya) setara dengan dewata. (sebab tuhan tak ada dan manusialah yang berkuasa.
manusia : aku.)
aku ingin pulang pada sebuah pelukan, juga senyuman orang-orang yang berani mengatakan : kita semua sama-sama tak berpengetahuan. bisakah kita saling memijakkan kaki - satu dan lainnya? sebab sayap-sayapku hanya sebelah, ingin merentang bersama sayap-sayap kalian semua. sebab tak ada lagi tempat untuk berlari. kota ini memenjarakanku, setiap hari. iblis-iblisnya mencuri setiap detik dengan membisiki : kau lebih tinggi dengan pengetahuan-pengetahuan yang lebih kau miliki. kau mau terbang lebih tinggi lagi? sebab kakimu bisa kubawa menjejaki kepala-kepala kawan-kawanku yang begitu tak sepadan. katanya. tak sepadan.
satu lagi orang yang mati keracunan pengetahuannya sendiri.

You Might Also Like

0 comments

followers

Subscribe