aku lupa jalan pulang ke rumah. tapi punggungmu wangi sebuah subuh yang lembab dan manis. sisa-sisa pundakmu mengisi dinding-dinding kamarku subuh ini. dan rak bukuku ketumpahan kopi. lucu sekali mengingat kamu menjanjikanku setumpuk buku-buku pki. memang demikian ya mimpi bekerja? meminjam lebih banyak arsip-arsip mekanika perjumpaan dan merekam lebih banyak lubang akan hal-hal yang segera selesai? duh, sayangku. tidak bisa ya, kita pergi meliburkan diri dari sebuah liburan?
kaki-kaki tertanam pada sebuah ujung hujan di pesisir yang asing.
sebelum aku merapalkanmu sepotong  sajak-sajak picisan di piring nasimu,
kamu mau membawaku pulang?
malam ini aku ingin sekali menyusun sebuah kejutan di bawah bantal tidurmu