­

/blah

12/05/2011 09:19:00 AM

not trying to be different. it ain't the aim.
i simply try to figure out what my self really want and how it would affect others [in the term of compassion], which eventually, against the majority.
i believe banality is the root of evil, and i have to be responsible of what i think and what i should think, which affect my actions and my feelings.
i never hate religion as a form of spirituality, i still pray and believe it. it's the maniacs that i can't stand, those close-minded and self-righteous people, and the commodified spirituality that makes it non-sense.

jika ada sekumpulan orang yang berbahagia dengan menikmati kedangkalan mereka yang berakibat kejahatan kemanusiaan bahkan secara laten sekalipun, tidak akan pernah saya rela membahagiakan mereka dengan memanjakan kedangkalan mereka. saya memang bekerja untuk membahagiakan orang lain, itu tujuan hidup saya, tapi membahagiakan kedangkalan yang menjadi senjata makan tuan untuk manusia secara keseluruhan; untuk apa. benci saya, saya baik-baik saja. bilang saya murtad, saya baik-baik saja, karena justru seperti inilah saya berdamai dengan Allah yang saya percaya tidak setidakberdaya yang orang-orang ini definisikan dalam klaim-klaim kebenaran fasisme mereka.
Tuhan tidak bersandar di kotak emas di pinggir Altar. dan cinta kasih tidak terkulai di sound system dan pendingin ruangan. jika memang hanya demikian, Tuhan mu egois. dan agamamu egois.
tapi Tuhan yang saya percayai, yang dulu saya kira juga kalian percayai lewat segala ritual yang membuatmu terlihat suci itu, jauh lebih besar daripada kubah-kubah dan gelas-gelas perak. Tuhan saya ingin saya bekerja untuk manusia dengan tindakan nyata, bukan sekedar manisnya doa-doa yang entah dimana maknanya.

lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan.
itu kata Gie. saya bukan Gie. saya hanya tidak mau membohongi diri sendiri.

You Might Also Like

0 comments

followers

Subscribe