{mungkin sesuatu}
9/05/2011 08:23:00 PM
kau tidak tahu apa-apa tentang rindu
mungkin saja ia hanya lompatan-lompatan di dalam dada yang terlalu mengganggu.
tapi ia terus berkata, hei,
ini pasti rindu!
apa esensi rindu? kubilang
rindu hanya sekedar rindu, ujarnya lagi.
tapi tidak pernah ada yang sekedar.
ada ingin-ingin liar yang kita biarkan mengendap selagi dipuja-puja. dikejar. liar. semacam eufemis nafsu yang diumbar dengan sumringah. atau mungkin ia hanya manifesti mimpi, imaji pada subkonsius yang ditutup-tutupi.
ada ingin yang mengikuti penggal-penggal nama, terapal dalam doa yang disesakkan di bawah bantal. mungkin serunutan doa-doa yang takabur, membisik halus, "harus, tuhan. harus!"
ya. harus, tuhan. harus.
semalam aku memimpikanmu membacakan puisi-puisi dan menyelipkan perkamen di antara buku, bertuliskan tangan prosa-prosa yang asing. sebagian tentang jalan-jalan lengang dini hari dan sayup marka-marka jalan yang berbincang dengan aspal-aspal bobrok di ujung gang; sisanya hanya epigram singkat yang merangkak sepanjang pagi yang terpaksa kita sambut terlalu cepat. lalu demikian, kita terpaksa cukup menikmati yang hanya sekelebat.
lalu tidak ada apa-apa.
sekedar terjaga.
tapi tidak pernah ada yang sekedar:
ada ihwal yang ingin digubris, namun terlalu jauh untuk tiba dalam bahasa yang manis.
lalu sudah.
mungkin memang selalu ada sisa bagi verba untuk tak menjamah; misalnya dalam montase-montase panjang yang mengikuti kemudian. aku selalu sampai di ujung, yang ternyata selalu bermula. selebihnya adalah enggan untuk menghentikan, padahal makna sudah jauh tertinggal di belakang. lalu ikut juga bersisa abu-abu pada putih dan hitam.
kutanya, apa ini tabu?
bukan, kata mereka, ini hanya rindu
tidak ada yang perlu kita bagikan rindu, kujawab
kukuh mereka, ini hanya sekedar rindu
tapi tidak pernah ada yang sekedar.
kudapati jiwaku sendiri menyusur puisi-puisi lamamu.
candu. dan sesuatu:
semacam rindu.
bukan sekedar. hanya mungkin, enggan terbilang pun menghilang.
0 comments