tentang rima yang bersentuhan, sengau

8/10/2011 08:21:00 AM




kudengar
seorang akan tenggelam dalam puisi sisa
dan percaya semua,
demikian bahasa bekerja :
mantra-mantra

dalam kebas yang dibangun sepanjang merakit sisaan kusam pikiran
seorang merindukan pesona untuk diagungkan
di antara dinding dingin kesendirian
atau hanya ciptaan yang terlanjur menyembah kebetulan

aksara
padatkan.
bahasa
lamunkan.
makna
terbang lesat bebaskan. pada kekosongan.

kau tahu,
telah lama sajak-sajak jadi galak
dan bising yang bergema adalah nyanyian bertuan yang telah rusak
yang naik terbang sepanjang notasi yang ribut dalam kacau, kau menapak jejak
sajak
lambat dan sesah dan yang berumpun di udara adalah racau dari sisa rima yang sengau

ah, kurasa kita hanyalah paralel ciptaan yang tumbuh dalam bosan
yang hambar menyaksikan kulit-kulit bersentuhan. menggelikan.
karena nikmat yang naik dalam desah ada kala kita bertemuan
dalam rima yang menggairahkan

seorang tak bernama lain memanggilku sastrawan hebat atau penyair gila
mungkin saja aku ingin menjadi keduanya
mungkin saja aku ingin menjadi di antaranya
atau mungkin saja aku ingin menjadi yang bukan sejatinya;
yang tak pernah teraba rupa, pun tak gemar dipuja karena kata

karena aksara adalah cinta persona yang tak seorang pun dapat menjelma
pun hitam dalam sebuah samar nama
adalah keakraban yang ditawarkan dalam hirau untuk kubuang aju tanya, kau siapa.

You Might Also Like

1 comments

  1. Padamu kekasihku dalam rima dan aksara

    Kudengar
    Seseorang akan hidup dalam penjara kata kata
    Terpesona keindahan dan candu nikmatnya
    Melupakan keberadaan dirinya
    Untuk setetes kesucian bermakna

    Engkau makhluk cantik terindahku
    Engkau tidak memilih, engkau dipilih oleh aksara dalam darahmu
    Diantara dinding bernama kesendirian yang membangkitkannya
    Darahmu dan jiwamu mencari arti dari kehidupanmu dan pesonanya

    Aksara
    Menemukanmu
    Bahasa
    Menjeratmu
    Makna
    Membiusmu

    Aku sadar
    Diantara banyak sajak indah yang terlahirkan
    Ada sajak pecinta yang menyentuh hati dan memberikan keajaiban
    Diantara sajak malas yang enggan menemukan tempatnya di hati pencari
    Engkau peramu kecil cantikku menyelaraskan sisa sisa rima menjadi keajaiban tak ternilai

    Kita adalah penari yang ditemukan aksara dan mencintai bentuknya dalam semu
    Memahami arti yang lebih memikat dari sekedar sentuhan bermakna dangkal tak bermutu
    Karena cinta dan kasih yang meledak dalam kekangan bentuk ingin menjerit keluar
    Dalam pesona yang menarik kejam kedalam jurang kenikmatan tak berdasar

    Engaku hanya perlu menjadi dirimu, Pecinta yang mabuk rupa aksara
    Pecandu aksara, pesakit rima dan peramu bahasa
    Engkau kebebasan yang tak terikat jari jemari lentik dunia
    Keberadaanmu bersinar indah tanpa lingkaran lingkaran pembatas bentuk

    Bercahayalah hati yang mencinta
    Karena aksara membebaskanmu dalam cinta tergila yang melebihi akal sehat
    aku adalah A dari Adam dengan hitungan 6 sebagai jarak kelahiran kita
    Merindumu penyair gila, selalu merupakan berkat

    ReplyDelete

followers

Subscribe