#PikiranAcak
7/09/2011 05:03:00 PMbagi beberapa orang, untuk (akhirnya) mengisi Religious View di Facebook membutuhkan perjalanan yang sangat panjang.
dan di jalan yang panjang itu, enggak jarang juga jiwa-nya harus masuk fase jumpalitan, rangsek, anxiety tingkat akut, sampe harus bisa bangun lagi. bahkan ketika menjumpai orang yang mencantumkan label-label kepercayaan yang bikin orang mengernyitkan dahi, kita enggak boleh asal menghakimi. kebanyakan dari mereka yang berani mencantumkan itu udah pernah melewati fase-fase “kesakitan” yang enggak pernah dibayangin sama para fideis. mungkin saya salah satunya. tapi saya yakini ada yang fasenya jauuuuh lebih panjang dan lebih “menyakitkan”, yang akhirnya bikin saya balik mengernyitkan dahi ke orang-orang yang suka nge-judge orang lain lewat religious view yang ada di profile Facebook.
(tau enggak? i often think that our government is so stupid dengan mengharuskan tiap warganya memeluk agama ketika hati mereka belum siap ke sana. yang ada malah akan ‘mati’ esensi luhur dari agama-agama tersebut. (ya meski kalaupun enggak diwajibkan, saya tetep enggak setuju dengan konsep agama sih. masih kepengen aja sila pertama berbunyi “kebebasan berkepercayaan bagi seluruh rakyat indonesia" because all we need here is freedom of belief instead of freedom of religion.))
0 comments