pelacur-pelacur di rumah Tuhan

7/14/2011 06:07:00 AM

kuku-kuku putih pucat

dan jari-jari yang merapal
berkontrasan
dan gemetar.
(gumaman Ave Maria naik ke udara)

bibir-bibir tanpa gincu
dan ritme doa-doa yang terhafal
bersahutan
dan gemulai.

ada kaku id-nya yang terasingkan
(Alleluya! Alleluya! bergemaan depan altar)

berkilauan
manifesto tubuh dan darah
cawannya keemasan, tertulis koma setelah sejuta

diangkatnya cawan
jubahnya berlemasan

pelacur di rumah Tuhan
mengangkat suara jiwa-jiwa yang bersesatan,
Amin! yang dinyanyikan.
(satu anak lapar mati di jalanan)




E.
14 Juli 2011

You Might Also Like

1 comments

  1. Remuk redam kaki terseret
    Tangan menari mata sembab menangis
    Jantung berteriak mulut berkicau
    Mengantung hidup pada sebuah kata
    “Harapan”

    Amuk dendam tanpa jejak
    Menjagal setiap leher kebahagiaan
    Pendosa berlari luntang lantung
    Hanya tersisa sebuah kata
    “Doa”

    Gempa dan Guntur menari mengejek
    Samudra membuang kata “kesabaran” darinya
    Langit memenjarakan kata “maaf” dari detaknya
    Memaksa sebuah kata terakhir pada penghuni
    “Pasrah”

    Ratu aksara berkeliling jagat raya
    Aksara berjingkat menjauh dalam hening
    Pendosa kehilangan dosanya
    Hanya meninggalkan satu kata bagi pecinta aksara
    “Menunggu”

    ReplyDelete

followers

Subscribe