6/16/2011 07:35:00 PM
Merasa agak aneh dengan orang-orang yang bawa-bawa Pancasila untuk membela keadilan. Kelas Pembangunan Karakter siang ini membahas keadilan berikut kasus ketidakadilan di Indonesia. Banyak. Males jabarinnya. Dan kebetulan juga sebelum kelas mulai saya lagi baca buku propaganda gerakan 30 september jadi bikin saya kepikiran, orang-orang komunis dibilangnya mengkhianati Pancasila karena mereka disebut enggak ber-Tuhan. Padahal kalo mau ngomongin orang yang mengkhianati Pancasila, gampang kok: cari aja di gedung-gedung pemerintahan. Banyak. Jam 8 belum dateng jam 11 pegawai udah enggak ada. Atau yang duduk di bangku menyandang label ‘wakil rakyat’ tapi kerjanya leha-leha foya-foya. Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Empat sila dikhianatin. Kalo mau ‘menghakimi’ pengkhianat Pancasila ya bakar-bakarin aja itu orang-orang busuk. “Adil” kan? Pret. Lagian memang orang komunis udah pasti ateis? terus memangnya orang ateis udah pasti enggak punya moral sama etika? orang punya agama & percaya Tuhan bisa sama immoralnya sama orang ateis & orang-orang berTuhan tapi tidak beragama, dan orang yang ateis dan berTuhan tapi tidak beragama juga bisa sama bermoralnya dengan orang beragama dan berTuhan.
Mentang-mentang ketuhanan ada di nomor satu mungkin dianggepnya bisa mewakili yang empat sisanya. Atau mungkin karena ada di nomor satu, disangka bisa menjamin pelaksanaan secara otomatis empat sisanya. Ya elah. Kalo gitu no wonder juga kalo keadilan sosial dijadiin paling belakang, mentang-mentang ada di nomor akhir kali.
0 comments