­

Percakapan dalam kepala: Inevitable Uncertainty

5/21/2011 10:42:00 AM

"Mungkin aku jatuh cinta."
"Sama dia?"
"Kenapa tidak?"
"Bagaimana kamu tahu bahwa kamu jatuh cinta?"
"Entahlah. Bukankah kita sudah selesai berbicara tentang cinta dan definisinya dalam konsep eksistensialis?"
"Yah.. Anggaplah demikian. Tapi.."
"Tapi dalam kesadaran akan kecintaan ini aku bertanya juga."
"Tentang kecintaanmu?"
"Lebih kepada kesadaran akan kecintaanku."
"Sejak kapan kamu mempertanyakan kesadaran?"
"Sejak aku menyadari kesadaran."
"Astaga, lupakanlah."
"Bagaimana kalau ternyata jika manusia berada dalam kesadaran bahwa dirinya sedang jatuh cinta pada suatu individu sebenarnya hanya sedang jatuh cinta pada suatu bentuk proyeksi obsesi? Jangan-jangan aku hanya sedang berada dalam momen euphoria saja akan suatu individu yang secara kebetulan menjadi bentuk proyeksi obsesi utopis-ku, Soe Hok Gie, sehingga secara tidak langsung alam bawah sadarku membuatku berpikir bahwa aku sadar sedang berada dalam kondisi “jatuh cinta”."
"Kau tahu?"
"Apa?"
"Kamu hanya terlalu banyak bertanya."
"Apa yang salah dengan bertanya?"
"Tidak ada. Hanya jangan terlalu banyak. The possibility of love is likely a form of an inevitable uncertainty. Banyak-banyak bertanya pun tidak akan menjadikan kecintaanmu pasti." 

You Might Also Like

0 comments

followers

Subscribe