5/27/2011 06:03:00 AM
Kadang kupikir, kesempatan terbaik yang pernah terjadi adalah ambil bagian dalam gelisah orang lain. Kita tidak sedang bicara tentang kehendak bebas yang signifikan menentukan "Iya, saya mau" dan "Tidak, saya tidak mau", namun lebih pada kesempatan dimana nyata semesta berkonspirasi, lebih pada kesadaran bahwa kita pernah berada di dimensi tempat dan waktu yang secara partikular mengarahkan kita pada ke-sekarang-an yang sesudahnya kita sadari kausalitas yang memang tidak terelakkan.
Untuk beberapa kasus, saya senang mengambil bagian dari gelisah beberapa orang. Karena berawal dari gelisah yang dibagi, kita akan tenggelam dalam percakapan panjang yang menguras habis dimensi waktu kita, namun lalu berakhir dengan kepala yang ringan paska dialektika. Karena berawal dari gelisah yang dibagi, kita mengupas kulit kita satu dan lainnya, menyelami kedagingan dan kadang, kerohan. Dan karena berawal dari gelisah yang dibagi, kita menjamah kamar keempat jati diri satu dan lainnya, untuk kemudian bersamayam dalam kecintaan di bilik nomor satu kepribadian yang berinteraksi.
Bicara saja banyak-banyak. Tangguhkan saja gelisah dan idea. Karena mereka yang terjelmakan dalam kata telah menjadikan kita satu raga. Kamu dan saya.
0 comments