baik, saya sedang dengan sangat randomnya berada di antara orang-orang yang begitu asing namun saya yakini saya dan mereka memiliki satu kesamaan: sama-sama terhimpit tenggat waktu.

tidak sepenuhnya random sebenarnya, karena saya ada di griya printing digital ini dengan tujuan dan alasan dan pastinya kesadaran, termasuk ketika menikmati wi-fi gratis yang tersedia.

dan kali ini yang antara random atau tidak,

saya mulai bertanya-tanya fungsi komunitas keagamaan atau sebutlah komunitas di bawah label/naungan agama.

apakah komunitas itu ada agar orang-orang dalam agama itu bisa saling membagi pengalaman iman mereka masing-masing sehingga sebagai "saudara", mereka bisa saling menguatkan dengan pengetahuan empiris mereka?

apa mungkin komunitas itu terbentuk atas suatu sikap defensi terhadap agama lain?

atau apakah komunitas-komunitas tersebut ada untuk menghimpun orang-orang dengan agama yang sama untuk menyadari kesamaan mereka sebagai pemeluk agama A, misalnya?

entahlah. hanya pikiran asing yang melintas dalam keasingan yang sama yang terlontar dari banyak mata yang memandang saya di balik meja bundar di pojok griya printing ini.