doa orang beriman

10/05/2010 11:52:00 PM

Ada satu Mazmur Tanggapan yang melekat di pikiran saya, yang dulu sering memunculkan pertanyaan dalam kepala: “Tuhan mendengarkan doa orang beriman.” (Puji Syukur no 816)


Apakah hanya orang beriman yang doanya didengar Tuhan? Lantas, apa batas-batasnya antara orang beriman dan orang tidak beriman? Apakah semua orang yang tidak beriman, dalam artian tidak menjalankan kehidupan sesuai ajaran agama, tidak akan pernah dijawab doanya dalam kesulitannya yang paling pahit? Apakah mereka dianggap tidak pantas untuk mendapat jawaban doa oleh karena apa yang telah diperbuatnya? Bukankah Tuhan itu penyayang, pemaaf, dan pencari domba-domba yang hilang? Jika hanya doa orang beriman saja (dalam konteks yang saya sebutkan sebelumnya) yang dijawab doanya, maka pada saat kapan orang tidak beriman akan menjadi beriman? Bukankah terjawabnya doa biasanya menjadi pintu masuk mereka yang ‘kosong’ pada satu keadaan beriman? Lalu apakah mereka yang tidak dijawab doanya sudah pasti orang yang tidak beriman? Seringkali kita jumpai orang yang taat, rajin beribadah, dan berbuat baik pada sesama nampak terlunta dalam doa yang tak kunjung dikabulkan; yang menurut konteks tadi, ia pantas disebut sebagai seorang yang beriman, menurut saya.

Lalu mengapa Mazmur yang sepintas terdengar ‘ganjil’ ini tetap dinyanyikan?

Ketika diisi oleh pertanyaan-pertanyaan seperti di atas, saya diingatkan lagi pada sebuah famous quotation from unknown author yang mengatakan bahwa:

God answers our prayer in three ways: HE says YES and gives you what you want. HE says NO and gives you BETTER. HE says WAIT and gives you the BEST EVER.


‘Sesuatu’ telah menjawab pertanyaan-pertanyaan saya, bahwa Mazmur Tanggapan tersebut sebenarnya berkata, “God listens prayers from those who have a faith.” – Ia mendengarkan doa-doa dari mereka yang memiliki iman dan meyakini bahwa sesuatu akan terjadi.


Dan menurut saya, tidak mungkin tidak tepat untuk mengatakan hal yang demikian (:


Bahkan untuk orang ‘beriman’ yang doanya tak kunjung dapat jawaban, akan menerima hasil yang setimpal atas usahanya mempertahankan faith-nya atas sesuatu yang ia yakini pasti akan terjadi.


“Faith is the substance of things hoped for, and the evidence of things not seen” – Hebrew 11:1


How powerful faith is! It’s true, all we need is faith. Enjoy life!

You Might Also Like

0 comments

followers

Subscribe