cowok-cowok ini...

9/21/2010 09:43:00 PM

masih tetep gak bisa ngerti dengan cowok-cowok yang hobinya hanya memikirkan percintaan. di twitter dan facebook statusnya selaluuuu melankolis, berlebihan, too much drama. selalu cinta, cinta, cinta. maaf, maksud saya, ketertarikan satu individu pada individu lainnya (dengan atau tanpa cinta murni itu sendiri), dan terkesan memfokuskan seluruh perhatiannya pada itu.


menurut saya, mereka agak mengganggu dan agak menggelikan. maaf untuk mengatakan ini.

sebagai calon pemimpin, entah pemimpin perusahaan, pemimpin partner kerja, pemimpin lembaga, pemimpin pemerintahan, dan pemimpin keluarga, cowok-cowok muda jaman sekarang seharusnya telah berani menetapkan target yang harus dia capai, dengan memperhatikan prioritas dari target-target itu sendiri.

mencari pasangan untuk menjadi pendamping hidup nanti?
ya memang siapa yang bilang itu salah?
tapi perkara berumah tangga tidak pernah sama dengan "hura-hura" yang ada di jadwal pacaran kebanyakan teman-teman di sekeliling saya.
ketika berumah tangga, segalanya tidak pernah semudah sekarang kita menadah uang pada orang tua, atau bergantung pada orang lain dalam mengambil keputusan (pergaulan, perkuliahan).

bukankah tahap pendewasaan tidak pernah harus menunggu jenjang usia tertentu? kebijaksanaan kan bisa diadsorbsi dari siapa saja dan kapan saja.

bukan bermaksud mengatakan bahwa berpacaran itu salah. toh cinta itu manusia dan unpredictable. tapi cobalah untuk sedikit mendewasakan diri dan take control over it, bukan membiarkan diri kita terbawa entah pada ujung yang seperti apa.
dan juga bukan ingin mengatakan bahwa bersenang-senang itu salah, toh to have fun, to do jobs, dan sebagainya kan harus berusaha diseimbangkan di dalam hidup ini.
syukur jika endingnya baik, kehidupan masa depan tercukupi; tapi kalau berakhir buruk karena dasar pendidikan, pengetahuan, dan kemampuan lainnya tidak terlebih dipenuhi di masa sekarang ini, mau bagaimana?


saya cukup terganggu dengan orang-orang seperti itu yang berhubungan langsung dengan saya, terlebih lagi mereka yang sebenarnya beruntung untuk berkesempatan mengenyam pendidikan dan mengembang diri di bidang non-akademis karena disokong oleh keadaan ekonomi keluarga yang mencukupi.

saya begitu mengagumi teman-teman cowok saya yang memiliki pandangan tentang masa depan mereka, tentang apa yang ingin mereka capai dan apa yang harus mereka lakukan untuk mencapai itu. penetapan prioritas itulah yang membuat saya merespect mereka. merekalah yang akan menjadi pria-pria yang sebenarnya.

lagipula, sudah saya katakan berulang kali bahwa marriage scares me, and i'd rather believe in universal love than the one between two persons. saya terlanjur memiliki kecenderungan menjadi skeptis ketika membahas tentang hal itu setelah melihat terlalu banyak "cinta"nya anak muda jaman sekarang yang hanya sekedar klise yang memuakkan.

saya pernah bilang seperti ini ke teman saya (yang asik banget diajak diskusi tentang hal-hal seperti ini):
saya kadang berpikir, ketika kita bisa membagi hati dan cinta kita kepada setiap orang di dunia ini, kenapa harus menghabiskan sepenuhnya hanya pada satu individu? apakah cinta murni adalah cinta penuh keegoisan seperti itu? terlalu banyak pasangan muda (teman-teman sepantar saya) yang belum berpikiran menikah pun sudah menyerahkan diri sepenuhnya ke pasangan mereka (bukan hanya dalam konteks psikis tapi juga fisik). konyol dan ceroboh.

jadi saya pikir, ketika saya menjatuhkan cinta dan komitmen seumur hidup saya nanti, harus pada pria yang juga mau bersama-sama membagi cintanya pada dunia, pada manusia, dan pada alam.

entahlah, ini hanya pendapat pribadi saya.

oh ya. tau gak? waktu saya selesai ngomong hal tersebut, si temen saya itu, namanya monic, menjawab begini, "ell, gue ngebayangin beberapa tahun ke depan lo udah botak. jadi biksuni."
EEEHHH?!?!

You Might Also Like

2 comments

followers

Subscribe