masih ingat kepingan mimpi yang kita sulam?

menurutmu masih lusuhkah ia, sebagaimana saat kita berbagi manis untuk dikecap?
waktu itu masih ada sisa-sisa keping doa yang lupa aku bauri kemurnian,
dan keping doa mu, betapa sulit kubauri keyakinan. pun akhirnya pudar juga mereka,
mati termakan peliknya kesombongan manusiawi kita.

jadi kupikir, setelah banyak garis-garis waktu yang kita jejeri melalui bentangan hidup kita masing-masing,
akan masih ada sisa sedikit di kepalan tanganmu untuk aku berbagi,
kar'na masih ada beberapa potong mimpi dan doa yang (sebenarnya) tertinggal dan kuputuskan untuk kusimpan. dan berpura lupa. sekedar, untuk
mengingat bahwa tak selalu pahit kehidupan.

tak pernah salah kita memulai tingkah lunglai kita menanggapi titik terang.
tak pernah salah juga aku berbagi rahasia tentang sesuatu yang jauh di Atas.

sini, mari,
masih bisa aku bisikkan petikan kisah masa itu.

semoga apatismu masih bersisa agar tak cepat kamu menjauhiku.
karena akan selalu ada tempat yang tersisa , bila nanti harinya tiba, ketika kamu akhirnya mengerti kenapa semakin besar lompatan yang kuambil, untuk menyusun kembali mimpimu yang terbuang.
hanya untuk sekedar mengingatkanmu bahwa ada doa yang bisa terus aku lantunkan.