­

mengangkat telepon selepas subuh.

4/01/2013 08:06:00 AM

iya. halo. astaga. tuhan. kamu kok ketiduran? tidak. aku tidak pergi makan soto. bau busuk kerang rebus yang kumakan semalam. mengutang. dari tabungan yang ingin kuhancurkan. kulitnya. masam. sausnya. juga namamu. tahik katanya. bukan kamu. tapi kopi pagi ini. jangan-jangan aku salah aduk. tapi setan tuhan. maksudku, tapi setan, tuhan. kenapa aku tak boleh cepat-cepat mati? aku tak menanggung. veronika lupa mencuci sapu tangannya. aku ingin mengelap ingusku saja. menangisi diriku sendiri. kamu menangisi dirimu sendiri. anak tuhan. aku juga. dulu. sebelum aku menolak jadi perawan. dan mencoba mabuk-mabukan. tapi memang tak enak tak memberi ceramah. aku menyusulmu. jadi mesias. di atas terumbu karang. kenapa ya? gak tau. tapi aku ingin ke pantai. berenang. menelan pasir. lalu mati diam-diam. aku ingin mati diam-diam dan tanpa orang yang diberitahukan. aku ingin menghilang senyap-senyap. gila betul kita merayakan kehidupan. aku ingin menelan napasku dalam-dalam. aku mau makan tembakau. mentol? katanya samsu gak enak? avolution mentol warna hijau. lima belas ribu keparat. aku ingin grinsen recarj. empat kaleng. tidak mabuk. tapi sakit lambung. lalu koma. ketemu malaikat. aku tanya: kapan sih aku dijemput? halah, katanya. ngapain minta dijemput? pingin ketemu tuhan, kubilang. asu! katanya. lah? malaikat kok ngomong asu? asu sahabatku manusia. kamu mau ketemu tuhan? minum-minum sana. ngelinting dulu juga boleh. ah, taik. gak gitingpun aku goblok. walaaahhh. dia ketawa. sampe guling-guling. memang kamu mesti goblok. lah emang kenapa? kalok kamu pinter kamu udah jadi tuhan! u. ha. hahahaha. sinting kalik dia, sangkain lucu. wis. aku mau berak. nut. nut. nut.

You Might Also Like

0 comments

followers

Subscribe