dinding identitas
6/02/2012 12:35:00 AM
barangkali memang benar bahwa kita - atau saya - lebih senang menulis dan membiarkan identitas saya termatikan, termasuk mematikan subyektivitas saya yang tertuang dalam tulisan.
saya mengintip akun tumblr dan mendapati sedikit sekali tulisan yang dihasilkan belakangan ini.
ketika membaca-baca ulang tulisan-tulisan lama ternyata rasanya menyenangkan: seperti mencoba seorang asing yang tak pernah kita kenal dan ingin kita jelajahi pikirannya, juga bawah sadarnya. menulis dalam fase liminal lalu mencoba memahami diri sendiri pada akhirnya. decoding self through accidental writings.
tapi itu kan dulu.
dulu waktu saya sering marah-marah. dulu waktu saya membiarkan kepala saya isinya gelisah.
dulu waktu saya enggak sesibuk sekarang.
dan dulu waktu identitas saya di tumblr tidak diketahui followers.
bukan tidak senang bertemu orang baru dengan bertukar pemikiran, tapi entah kenapa, (baru saya sadari juga) secara tidak sadar menjadi dinding saya untuk menulis.
saya menulis di tumblr karena menyembuhkan. saya jadi gila kalau tidak menulis, karena kepala saya berisik sementara banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.
menulis untuk melegakan di tumblr bisa menyenangkan, karena bisa sesuka hati - meski memaki dengan sebisa mungkin diminimalisir dan mencoba berbicara secara intelektual (meski sendirian)- dan ke-sesuka-hati-an itu yang membebaskan saya untuk melepaskan semua pikiran. saya tidak berpikir moral atau dosa atau ketakutan saya akan dihakimi seperti ini dan itu. kenapa? karena followers tak tahu siapa pemilik ide-ide tulisan.
(salah satu alasan mengapa saya punya blogspot dan tumblr sekaligus. ketika saya memampang identitas saya dengan jelas dan mengarah pada portfolio saya, twitter juga facebook saya; saya menjadi lebih berhati-hati)
sekarang tumblr saya tak sepenuhnya anonim.
dan karenanya, setiap kali menulis, tanpa disadari, seringkali saya didindingi oleh ketakutan "why would they conclude about me by this idea i'm writing?"
tapi apakah itu penting?
mengapa saya harus berhati-hati? mengapa saya tak berani sesuka hati menuliskan isi kepala saya di blogspot ini? tentang tuhan, agama, keperawanan, pikiran-pikiran kotor, sistem institusi yang mendikte dan menyebalkan....... saya simpan gemuruhnya di tumblr. sampai bersih kepala saya dan bisa kembali bekerja.
dan mungkin jika ada waktu bisa saya rapikan menjadi tulisan yang lebih sopan di blogspot ini.
kenapa kesopanan itu penting?
saya bisa membangun identitas saya sebagai orang yang gamblang pikirannya di tumblr, dan berhati-hati di blogspot. tapi apakah itu penting?
jangan-jangan memang bukan soal dinding identitas, tapi karena memang saya enggan disimpulkan dalam satu identitas saja. orang yang mengenal saya lewat twitter akan mengetahaui tentang saya berbeda dengan yang mengenal saya lewat tumblr, juga facebook, maupun behance. dengan mengenal artinya mencoba memahami / mempersepsi sifat dari perkataan saya. bahkan teman kampus, smp, sma, akan mengenal hal yang berbeda.
dan mengapa penting post ini?
karena di masa depan -entah beberapa bulan atau mungkin saja tahun- dari sekarang, saya akan membaca ini lagi dan mencoba memahami tentang kedirian saya. decoding self through writings.
0 comments