Keberuntungan

6/04/2011 09:23:00 AM

Kemarin siang. Di Metro Mini. Baru balik kunjungan sosial ke yayasan luar biasa. Saya random mikirin orang yang memang lagi enggak bisa berhenti dipikirin, dan terlontar di dalam kepala omongan ke diri sendiri:
“Perempuan yang bisa disayang sama dia pasti beruntung banget.”

Dan kalau perempuannya bukan saya, berarti saya enggak beruntung?
Kalau saya, dapet laki-laki lain, berarti saya enggak beruntung, dan laki-laki yang jadi pasangan saya (si laki-laki lain) adalah sumber ketidakberuntungan? Kok aneh ya menilai orang lain dengan parameter 'pantes' apa enggaknya mereka ada di samping kita. Apalagi kalo orang lagi pacaran (atas kesadaran suka sama suka) pasti merasa dirinya beruntung.

Terus merenung sepanjang jalan dan jadi kepikiran:
Apa itu beruntung? Enggak tahu.

Ada yang menyebut dirinya beruntung ketika dia mendapatkan yang lebih dari effort yang dikeluarin. e.g: bikin tugas ngasal, tau-tau dapet A+.

Atau beruntung karena dapet yang lebih baik sementara kawan lain di momen yang sama enggak. e.g: ada mobil kecelakaan, dan cuma dia yang enggak luka-luka, lainnya cidera.

Atau beruntung karena bisa dapetin yang dia pikir enggak akan pernah didapet, e.g: lulus SNMPTN padahal tes enggak niat.

Atau beruntung ketika kita sadar bahwa kita masih hidup.
Sering banget kalo lagi kejadian yang enggak enak, ada aja yang ngomong, “Beruntung elu masih idup.”

Memang atas dasar apa hidup termasuk dalam kategori ‘beruntung’?
Dan atas dasar apa hidup bukan termasuk dalam kategori ‘beruntung’?

Orang ngerasa beruntung bisa hidup mungkin karena pengalaman empiris kasih fakta tentang orang-orang yang belum bisa ngejar mimpinya tapi udah keburu meninggal. Orang ngerasa beruntung bisa punya orang tua karena mereka pernah melihat atau sekedar tau bahwa ada anak-anak di panti asuhan yang kesepian. Orang ngerasa beruntung bisa punya temen karena mereka punya pengalaman empiris keburukan keadaan with no one besides them.

Mungkin ‘beruntung’ adalah ketika kita punya kesadaran bahwa kita dapetin apa yang enggak orang lain dapetin; atau kita memang dapetin apa yang orang lain dapetin tapi dengan value dan effort yang berbeda.

Dan karena setiap orang enggak pernah sama, berarti kesimpulannya setiap orang itu beruntung.
Dan mungkin seharusnya,
“beruntung” adalah ketika kita sadar bahwa kita berhak jadi bahagia, dengan segala yang kita relakan, usahakan, dan dapatkan.

Dan saya beruntung karena percaya bahwa keberuntungan memang ada, apapun konteksnya.

You Might Also Like

0 comments

followers

Subscribe