kamu.

4/12/2011 08:36:00 PM

mungkin lama senja berselang
yang pada jingganya kita menidurkan mimpi dan angan-angan,
juga keengganan

bukankah pada lelap kita bertaruh?
dengan doa-doa yang kita gantungkan dalam diam.
juga dengan kelam yang lama kita sulam.

ketika angkasa menggulitalah pertengkaran kita mulai:
pada pikiran-pikiran kita masing-masing yang tidak bisa dibaca,
pun tidak bisa diterka
karena kita gusar di dalam bunga-bunga tidur kita sendiri-sendiri: sama-sama memimpikan.
(atau hanya aku saja yang memimpikanmu demikian.)

lama aku mendaraskan doa tentang jalan kehidupan kita yang tak kunjung bersilangan,
kemudian mati. cukup jadi kata yang terpatah.
karena pada waktu dan dimensinya yang sempat kusandarkan kesempatan,
semesta mengambil peran dalam jenakanya sendiri;
mengejek kita akan kebetulan kosmis yang menjengkelkan.

karena kita menatap dalam sepi,
pada satu dua detik yang kusanksi : matamu tak bisa kubaca lagi.
kemudian senyum mengisi kekosongan dengan keabsurdan,
berselang dengan balasan yang sama-sama menggeramkan.
kita membangun tembok tinggi dalam sapa yang tak bersahutan, bukan?
atau kita membentangkan jarak saling menjauhkan.


mungkin yang dulu adalah yang berlalu, demikian waktu tidak bisa kita adu.
tapi siapa berani menyudutkan, jika aku mengejar yang kemudian?
mungkin kita hanya tumbuh dalam ketidakmungkinan,
tapi rindu semakin mendekatkan pada kematian.
mungkin aku yang berlebihan.
atau adiktifmu yang demikian.

pada tatapan-tatapan mata yang membangun prasangka,
tidak bisakah tanpa kata kita berbicara?
karena ada rindu yang ingin kusematkan tanpa label 'apabila',
pada laki-laki,
yang padanya, ingin kuhabiskan bersama hari tua.

kamu.

You Might Also Like

0 comments

followers

Subscribe