#selfnote
3/18/2011 11:51:00 PMBahkan dalam ajaran tentang dasar yang mutlak dari ketidakpastian semesta dan keberlangsungannya, ketetapan tidak terelakkan. Uncertainty.
Saya masih bicara tentang ajaran agama dan pengamalan iman dalam ke-manusia-an kita. Mereka bicara cinta, saya interpretasikan altruisme, yang menggagas cinta universal. The love to the mankind.
Akan ada banyak opsi yang muncul ketika kita melemparkan pernyataan 'Pelayanan' atau 'Melayani'. Belakangan, semakin saya semakin tidak bisa memahami konsep yang mereka bawa. Mungkin hanya sekedar termiskonsepsi oleh label nama yang diusung (kerohanian) atau hanya saya yang tak kunjung memahami lalu dengan gamblang menghakimi dalam hati (?)
Ah, mungkin sekedar perkara pemaknaan yang tak sama saja.Kita akan memiliki alibi kita masing-masing.
Saya sendiri juga punya dasar saya sendiri; yang menjadikan satu opsi prioritas menjadi lebih memiliki makna dari apa yang mereka hingar-bingarkan dalam absurditasnya.
Kamu tahu? Kita sama-sama mencari Tuhan. Tak kunjung saya temukan dari yang kamu-kamu-saja dalam kesenanganmu 'sendiri'.
Saya merasa menemukan Tuhan di antara mereka, orang-orang yang dalam kesulitannya untuk sekedar menerima hari esok yang tak kunjung memberikan kesenangan, mampu membagikan senyuman bagi orang yang berkesempatan berbagi dengan mereka.
Ada benarnya juga ketika kudengar ada yang melontarkan "Hands that help are better than lips that pray."
0 comments