ketika pikiran dan kata tak lagi bisa berkuasa

10/28/2010 07:20:00 AM

duka lagi yang hendak saya tulis. mungkin karena pada saat-saat ini, kedukaan yang sepertinya klise kembali lagi memicu kesakitan hati dengan apatisme yang dilakukan oleh orang-orang yang seharusnya bertindak paling banyak.
yasudahlah. saya harus selalu ingat apa yang dikatakan dosen saya, untuk tidak bergantung pada pemerintah, dan memiliki kesadaran sendiri untuk maju.


jadi, ketika akhirnya saya berduka dan terisak lagi sambil menyaksikan berita bencana Merapi, gempa dan tsunami di Mentawai, dan banjir di Wasior, saya tak lagi bertanya-tanya kenapa masih ada saja anggota DPR yang "kunker" (atau jalan-jalan?) ke Italia, atau bertanya kenapa Pak Marzuki Alie bisa bilang bahwa tsunami itu konsekuensi bagi orang yang hidup di pulau.
saya sudah tak (mau) lagi mempertanyakan kemanusiawian orang lain. mungkin karena saya sudah lelah mempertanyakannya.
sekarang sudah waktunya saya mempertanyakan jika kemanusiawian dalam diri saya bisa terus menyala atau tidak.
sekarang waktunya KITA untuk mempertanyakan kemanusiawian kita masing-masing.

hari ini tanggal 28 oktober 2010, hari Sumpah Pemuda. usia saya hampir 19 tahun dalam waktu beberapa minggu. dan apa yang ada dalam pikiran dan perasaan saya hari ini tidak lagi sama dengan tanggal 28 oktober di tahun-tahun yang lalu.

berapa banyak yang sudah saya pelajari di pendidikan formal saya?
sudah berapa banyak orang yang saya kenal dan temui?
sudah berapa banyak ilmu yang saya serap dari mereka?
sudah berapa banyak bacaan yang saya telaah dari penggunaan internet?
sudah berapa banyak buku yang saya pelajari sampai hari ini?
sudah berapa jauh pemikiran saya berkembang dengan berangkat dari pemahaman-pemahaman tersebut?
satu jawaban: banyak. sudah sangat banyak.

itu yang saya renungkan ketika bangun pagi ini:
tentang tanggung jawab yang kita sama-sama emban untuk bangsa ini.
saya hanya seorang mahasiswi desain, tidak punya latar belakang pendidikan hukum, sosial, dan sebagainya; tapi saya yakin keinginan untuk memberikan yang terbaik untuk indonesia bukan sesuatu yang haram.
muluk-mulukkah keinginan saya?


saya hanya merasa kecewa dengan beberapa teman yang saya ketahui adalah orang-orang yang kritis dengan logika yang baik, yang aware terhadap social issue dan pemikirannya rasional dan juga berbasis humanity; yang cenderung tidak bereaksi apa-apa ketika hal-hal nyata ini terjadi.
kadang saya pun merasa saya menjadi bagian dari mereka yang tahu tapi tidak berbuat.
namun perkataan Leonardo da Vinci lah yang selalu menyentil saya :

i have been impressed with the urgency of doing. knowing is not enough, we must apply. being willing is not enough, we must do.

jadi menurut saya, hari ini adalah hari yang sangat tepat bagi kita untuk melakukan sebuah sumpah:


saya bersumpah untuk terus menjadi pemuda Indonesia yang tidak hanya cerdas secara intelektual dan berjiwa sosial, bukan hanya berpikir, berdoa, dan berbicara, tapi juga BERTINDAK.

dan sumpah ini, saya harapkan tidak hanya menjadi sumpah yang diucapkan lalu lupa.
sudah cukup kan jumlah pemuda cerdas dan serba tahu tapi arogan tidak mau membagi ilmu?
sudah cukup kan jumlah pemuda yang malas dan serba tidak tahu tapi berpikir bahwa 'tidak tahu' itu normal?
sudah cukup kan jumlah pemuda yang mampu berpikir logis dan berangkat dari humanity tapi tidak bertindak apa-apa?
dan yah, sudah cukup kan jumlah orang apatis di negeri ini?

lagi, mengutip perkataan dosen saya lagi,
sebenarnya untuk membuat sebuah perubahan tidak butuh banyak orang. tengok di India yang diubah oleh seorang Gandhi, tengok Cuba yang diubah seorang Fidel Castro, dan contoh lainnya. sekarang yang jadi masalah adalah KESADARANNYA yang tidak ada (mungkin belum ada).
pertanyaannya: kamu siap untuk membawa perubahan? kamu berani meninggalkan 'kenikmatan' lalu berjuang untuk perubahan?


lalu saya pikir, untuk mencapai perubahan ada satu paket komplit yang harus dipenuhi:
paket komplit perubahan berasal dari kepala lalu turun ke hati; dari hati keluar dari mulut, dan HARUS berlanjut ke tangan dan kaki.


Selamat hari Sumpah Pemuda, pemuda Indonesia!
lengan bajumu singsingkan untuk negara, masa yang akan datang kewajibanmulah, menjadi tanggunganmu terhadap nusa!

AYO BERGERAK, ORANG-ORANG MUDA INDONESIA!


SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928


Ps:
untuk teman-teman yang ingin membantu saudara-saudara kita korban banjir Wasior, letusan Merapi, dan gempa & tsunami Mentawai, bisa menyalurkan sumbangannya ke Posko Bantuan Bencana Alam Koalisi Pemuda Hijau Indonesia di Museum Bank Mandiri besok Sabtu 30 Oktober 2010 jam 10.00 - 16.00. info : kophi.org
terimakasih (:

You Might Also Like

0 comments

followers

Subscribe